Sehubungan dengan kebakaran hutan di Sumsel dan bertepatan dengan Hari Pohon Internasional Tgl 21 Nov 2019. Malaya sebagai organisasi yg bergerak di bidang pelestarian kebudayaan dan lingkungan. Melakukan gerakan penghijauan dengan melakukan penanaman bibit pohon di desa desa di Kab.
Malaya Sambas Mengadakan Seminar Sejarah Islamisasi Sambas
Yayasan Malaya adalah sebuah organisasi yang bergerak pada bidang Sosial, Budaya, dan Sejarah, Dimana pusat organisasi tersebut berpusat di Palembang Sumatra Selatan. Pada 2017, lembaga ini gencar melakukan perluasan organisasi sehingga terbentuklah di wilayah Kalimantan Barat yang berpusat di Sambas.
Ketua Malaya Sambas : Pentingnya Identifikasi kebudayaan lokal Sambas dalam mengembangkan Destinasi Pariwisata Kebudayaan
Sambas 9-11 October, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kab.Sambas. Lakukan Pelatihan Pemandu Wisata selama tiga hari bertempat di Hotel Pantura Jaya Sambas. Dalam acara tersebut turut memberikan materi sebagai pelengkap bagi calon pemandu wisata adalah Dr. Sunandar, M. Hum, dosen
Penyerahan Bantuan 15.000 Bibit Pohon untuk Pemkab Musi Banyuasin
Yayasan Malaya Serahkan Bantuan 15.000 Batang Bibit Pohon ke Kabupaten Muba Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Drs. H. Apriyadi, MSi., mewakili Pemkab Muba menerima bantuan sebanyak 15.000 Batang bibit Pohon dari Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya), Rabu (18/9/2019) di Ruang
Silaturahmi Pengurus MALAYA dengan Gubernur Sumatera Selatan
Kurangnya informasi mengenai kebudayaan dan peradaban di sumsel adalah salah penyebab kurangnya minat masyarakat dalam mendokumentasikan dan memperaktek budaya-budaya tersebut dalam keseharian, hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Selatan H.Herman Deru dalam sambutannya menerima Audiensi Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (MALAYA) di
Kunjungan dan Inventarisasi Situs Sejarah
MERANGKAI AWAL ISLAMISASI DI SAMBAS Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) Cabang Kabupaten Sambas melakukan Kunjungan pada situs-situs sejarah yang terdapat di Kota Bangun. Kegiatan ini adalah rangkaian kunjungan pada dua situs penting yang ada di Sambas yaitu Kota Lama dan
Yayasan MALAYA Sambas Lakukan Kunjungan dan Inventarisasi Situs Sejarah
Yayasan Melayu Alam Sriwijaya (Malaya) Cabang Kabupaten Sambas akan melakukan Kunjungan pada situs-situs sejarah dan melakukan inventarisasi terhadap situs tersebut. Yayasan Malaya adalah sebuah organisasi yang bergerak pada bidang Sosial, Budaya dan Sejarah. Organisasi ini berpusat di Palembang Sumatra Selatan. Dalam tahun 2017 yang lalu, lembaga ini gencar melakukan perluasan organisasi sehingga terbentuklah di wilayah Kalimantan Barat yang berpusat di Sambas. Yayasan Malaya Cabang Sambas diketuai oleh Dr. Sunandar, M. Hum, salah satu Sejarawan IAIS Sambas.
Dalam keterangannya Yayasan Malaya Cabang Sambas telah lama dibentuk di Sambas, akan tetapi masih terbatas pada kegiatan-kegiatan diskusi sesama anggota pengurus dan para mahasiswa Sejarah yang terdapat di Sambas. Keterbatasan kegiatan tersebut menurutnya dikarenakan keterbatasan finansial dan aspek pendukung lainnya, dari keterbatasan tersebutlah sehingga Yayasan Malaya Cabang Kabupaten Sambas membuat terobosan baru dengan mengajukan bantuan kegiatan kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat, hasilnya proposal Malaya Cabang Kabupaten Sambas diterima dan difasilitasi oleh Pemerintah melalui program Bantuan Pemerintah Fasilitasi Komunitas Kesejarahan Tahun 2019.
Program yang diajukan berupa kunjungan, inventarisasi dan Seminar Sejarah. Kegiatan kunjungan dan inventarisasi situs sejarah direncanakan dilaksanakan pada 7-8 September 2019 di dua daerah yang berbeda, yaitu di Kota Lama Kecamatan Galing dan Kota Bangun di Kecamatan Sebawi. Dua daerah tersebut dipilih oleh Malaya Sambas dikarenakan oleh historitas tempat tersebut, yaitu merupakan daerah terawal dalam pembentukan Peradaban masyarakat Melayu Sambas terutama persentuhannya dengan Islam. Di Kota Bangun terdapat Masjid raden Sulaiman atau sekarang disebut masyarakat dengan Surau Raden Sulaiman. posisinya persis tepat berada di depan simpang tiga Sungai Sambas Besar, Sungai Sambas Kecil dan Muara Sungai Sambas yang mengarah ke laut. Sementara Kota Lama merupakan daerah bekas istana kerajaan Sambas masa pra-Islam Ratu Sepudak.
Dalam kegiatannya, Malaya Cabang Sambas menggandeng beberapa organisasi kepemudaan yang konsen dalam kajian Sejarah terutama Sejarah Lokal seperti Kelompok Studi Agama, Budaya dan Sejarah (Sambas), Laskar Pemuda Melayu (LPM) Kabupaten Sambas, Perhimpunan Mahasiswa Sejarah IAIS Sambas dan lain sebagainya.
Kegiatan yang dalakukan bertujuan untuk mengeksplore lebih jauh peningggalan-peninggalan sejarah yang ada, menurut Dr. Sunandar bahwa kajian tentang Sejarah Sambas terutama yang berhubungan dengan proses awal masuknya Islam di daerah ini masih belum tersentuh dengan baik, beberapa tulisan sejarah Sambas menurutnya masih dalam periode Islam, yaitu sejak beralihnya kekuasaan pemerintahan Sambas dari Kota Lama ke Lubuk Madung yang ditandai dengan perubahan sistem pemerintahan dari pra-Islam kepada Islam, padahal menurutnya jika dilihat proses penyebaran Islam itu dilakukan melalui berberapa tahap, ketika Islam menjadi ciri dalam pemerintahan kerajaan lokal menandakan bahwa islam telah kuat dan mengakar di sebuah daerah. Kunjungan dan inventarisasi yang dilakukan oleh Malaya Cabang Sambas tersebut adalah bertujuan untuk merangkai bagaimana proses Islamisasi yang terjadi melalui peninggalan-peninggalan sejarah yang terdapat pada dua daerah tersebut.
Kegiatan tersebut tidak hanya diikuti oleh Mahasiswa Sejarah, akan tetapi didukung pula oleh para Dosen Sejarah di IAIS tambah Dr. Sunandar.
Silaturahmi Yayasan Malaya ke Balai Pembenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah I Palembang
Dengan semakin giatnya pembangunan di provinsi Sumatera Selatan, harus diakui bahwa hal ini berpotensi memiliki efek samping terhadap lingkungan hidup dan ekosistem di sekitarnya. Konsekuensinya, apabila laju pembangunan ini tidak diimbangi dengan gerakan pelestarian lingkungan hidup, akan dapat mengakibatkan ketidakseimbangan
PT Pusri Palembang dan Yayasan Malaya Tanam 1000 Bibit Pohon
Yayasan Alam Melayu Sriwijaya (Malaya) bersama-sama dengan PT Pusri Palembang melakukan penghijauan lingkungan hidup dengan melakukan penanaman 1000 bibit pohon
Ziarah ke Kompleks Makam Keramat Gunung Ibul
Yayasan Malaya melakukan ziarah ke kompleks makam Gunung Ibul, Prabumulih, yang terdapat makam Ratu Paseh, Raden Kuning dan Tuan Gajah Mada